masyarakat diminta nilai kebenaran melalui film "Prahara Cinta Sang Pangeran".

Sebuah catitan yang diterima melalui e-mail penulis

EMPAT bulan terakhir ini, media pers Indonesia, baik elektronik maupun media cetak, didominasi oleh berita pengakuan dan isak tangis Manohara dan ibunya, Daisy Fajarina, yang berkisah tentang kekejaman (KDRT) Tengku Fakhry yang menyiksa isterinya dengan cara menyilet, menyetrika, menyundut dgn rokok, menyuntikan hormon dan memperlakukan Manohara secara tidak manusiawi, seperti binatang.

Berita gencar yang timpang ini pun telah menginspirasi/melahirkan 3 judul sinetron seri, masing-masing "ISABELLA", "MANOHARA" dan "JIRAN". Meskipun tidak dibuat persis sama dengan Kisah asli MANOHARA & FAKHRY, namun dengan kasat mata bisa dilihat, kalau sinetron itu telah menggambarkan suami yang kaya, berpangkat/Pangeran dari Malaysia dan kejam kepada isterinya.

Artinya, ke-3 program TV tsb telah menjatuhkan vonis yang sama terhadap SUAMI yang melakukan KDRT/KEJI terhadap isterinya yang lembut, muda dan cantik & lugu, sebagai metofara dari MANOHARA. Tak bisa dinafikan, tokoh2 suami di sinetron itu merupakan "metafora" dari Tengku Muhammad Fakhry.Tentu saja berita/Tayangan sepihak itu, membuat emosi pemirsa jadi tergugah dan ramai-ramailah mereka menyetujui, menghujat dan memvonis kalau Tengku temenggong Muhammad Fakhry Petra, Putra ke-3 Sultan Kelantan, Ismail Petra itu adalah seorang sex maniac, sakit jiwa, sadis dan kejam. Padahal, belum satu keputusan pengadilan pun yang berhasil membuktikan dan menvonis kalau tuduhan itu benar adanya.

Sebagian besar masyarakat yang tidak mendapat informasi yg benar jd terlanjur melakukan Vonis di luar pengadilan dan pers pun telah melakukan "trial by the press" secara dzolim, baik disengaja maupun tidak.Sebagai orang yg pernah jadi wartawan 14 tahun dan kini jd sutradara/Penulis skenario, terhenyak melihat ketimpangan arus informasi, ketidak seimbangan dan hujatan sepihak yg sempat membawa-bawa nama Negara bahkan dikaitkan dengan kasus Ambalat segala. Sungguh Naif! Padahal kasus Manohara dan Tengku Fakhry hanyalah kasus sebuah Rumah Tangga yang sedang diliputi masalah yang juga biasa berlaku di ribuan keluarga lainnya.

Kenapa ? Kenapa kasus SALIHAH yang disiksa dan pelecehan seksual yg dialaminya tidak menarik? Kenapa kasus SITI HAJAR dan ratusan kasus TKW yg lbh kejam di Arab, Singapura, Taiwan,dll hilang begitu saja bagai angin lalu? Karena mereka "wong cilik", bukan artis dan gak berkait dengan sebuah Kerajaan di Malaysia ? Untuk mengejar "news value" kita rela mengorbankan hati-nurani, keimanan dan kejujuran ?Adalah SOULTAN SALADIN yang aktor senior dan Ketua Umum MAJLIS KEBUDAYAAN MUSLIM (MKM) yang terinspirasi untuk meluruskan fakta dan menjaga ukhwah Islamiah antara Muslim Indonesia dan Malaysia yang notabene adalah bangsa serumpun dan jiran terdekat.

Saladin ingin melahirkan sebuah film yang mengangkat kisah sebenarnya, bagaimana mesra dan romantisnya percintaan antara Tengku Muhammad Fakhry dengan Manohara. Namun tak lama masa mesra berlangsung, prahara datang, karena ada hasutan orang ketiga yang memiliki niat menghancurkan rumah tangga yang telah dibangun oleh Fakhry dan Manohara karena alasan pribadi.Keinginan terwjudnya keluarga Sakinah Mawaddah, buyar dengan tiba-tiba.Gayung pun bersambut. Tengku Muhammad Fakhry menyambut baik gagasan film tsb. Tengku mengizinkan kisah & perjalanan cintanya difilmkan dan siap mendukung berbagai fasilitas dan properti yang dibutuhkan, seperti Istana Kelantan, Jet Pribadi, Mobil dan aneka perizinan lainnya.

Tengku pun tak hendak dibela-bela atau ingin melakukan "Counter Attack" terhadap fitnahan Manohara dan Daisy Fajarina. "Buatlah apa adanya. Biarkan kebenaran dan fakta yang bicara. Saya siap masuk penjara, kalau saya bersalah," ujarnya bersahabat, lembut dan tulus.

Film "Prahara Cinta Sang Pangeran" tidak lah real menggunakan nama dan tokoh sebenarnya. Tetapi tetap diakui, terinspirasi oleh kisah Tengku Muhammad Fakhry dan Manohara.Artinya, pikiran sutradara dan penulis skenario, tetap bebas dalam berkreasi melahirkan film yang obyektif, berkualitas dan membawa misi "TONTONAN & TUNTUNAN."Film "Prahara Cinta Sang Pangeran" 100% produksi dan dibiayai oleh PH Indonesia. Para pemain dan crew adalah Indonesia, diperkuat oleh beberapa aktor/aktris pilihan dari Malaysia.

KAMI MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DO'A RESTU DAN DUKUNGAN TEMAN DAN FESBUKER SEMUA, BAIK MAORIEL MAUPU N MATARIEL AGAR RENCANA PRODUKSI FILM INI BERJALAN SESUAI TARGET, DIKABULKAN DAN DIRIDHOI OLEH ALLAH. TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN ANDA SEMUA! Menurut rencana, film ini akan selesai dan diedarka n serentak sebagai penutup tahun 2009 di Indonesia, Malaysia, Singapuran dan Brunei Darussalam.

New Comments are not allowed
kepada 'Orang Gila Tak Ada Otak'.